Kamis, 21 Oktober 2010

Sang MAYAR (Sebuah CERita PENdek)

Sang MAYAR (Memoar Pengakuan Luka Lara)

Oleh; Midun Aliassyah *


Siapakah aku, sehingga diriku pantas diperebutkan?
Apakah aku adalah kehormatan. Aku adalah kecemburuan yang bersemayam di dada setiap insan! Apa aku adalah akal yang sehat. Kemuliaan, sehingga aku patut disebut kesucian. Dan apakah aku adalah kebaikan, serta membawa kehidupan yang bahagia. Apakah aku seorang bidadari yang dirindukan setiap kaum adam di akhirat nanti. Apakah semua itu seorang aku??
Sungguhpun itu benar seorang aku, mungkin aku tidak akan menjadi perempuan seperti sekarang yang aku alami. Hal ini, berbanding terbalik 99%. Tak tau satu persennya apakah benar-benar ada dalam cerminan diriku! Padahal kenyataanya, aku hanya seorang perempuan penyamun. Merebut paksa hak orang lain, yang sewajarnya itu bukan hak milikku. Melucuti uang mereka untuk saweran ku. Tiap malam kerjaanku melalang buana di kerumunan laki-laki hidung belang. Dan aku di maknakan sebagai perempuan idola. Maskot keramat yang boleh dijamahi mereka. Tetapi kaum ini, pantas disebut sebagai seorang raja nafsu, yang tak punya rasa malu kepada Tuhan, istri, bahkan anak-anaknya. Kaum ini memang pandai dalam mencari hal nafkah. Bahkan disandangkan oleh Tuhan sebagai sosok pemimpin dibandingkan kaum lawan jenisnya. Tetapi realitanya, ia hanya memburu nafsu!
###

Pagi sudah berayun-ayun memainkan embun-embun yang berjatuhan. Siang beranjak diterjang mentari yang memanggang ujung-ujung daun. Matahari seperti telur mata sapi setengah matang. Dan petang yang selalu dinanti-nantikan masih terlelap, dan sebentar lagi akan terjaga kembali mengiringi rona-rona gemilang lampu pijar penerang kehidupan.
Aku melangkahkan kaki sore ini. Mengiringi jalan menuju tempat penaruhan masa depan! Tepatnya aku sedang melangkahkan kaki menuju Kampus Impian. Kenapa di namakan Kampus Impian? Karena pasti semua insan, muda-mudi sepertiku datang ketempat itu ingin menaruh, mengembangbiakkan, dan memanennya hingga hasillah ia sebuah cita-cita dan masa depan! Mengharap memiliki modal dan ketangguhan. Sebagai pijakan nantinya jika ia beradu nasib dalam dunia fana.
Hal seperti itu sebenarnya, juga niatanku. Tapi itu dulu! sekarang itu bagiku hanya menjadi sebuah sampah murahan yang tak wajar dipertahankan sebagai motivasi! Sebab percuma saja bagiku, jika hanya mengandalkan akal dan kepintaran untuk mendapatkan sebuah selebaran. Yang menentukan keberhasilan dan kelulusan! Ahhh, biadab aku jika itu tujuanku melangkahkan kaki capek-capek menuju tempat ranah segala penjuru.
Hemm, kalau ditanya sebenarnya apa sih tujuanku ke situ kalau tidak mengakui hal-hal baik seperti itu? Yaa, sebenarnya aku ke situ cuma ingin mencari teman. Teman yang mau meluangkan waktu, menari-nari bersamaku dalam dunia kelabu. Tentunya ini tidak percuma saja aku melakukannya. Tapi pastinya di balik rasa kepuasan yang aku berikan, ada sebuah imbalan buat mengisi kantong. Yaa itu kalau dia mau, kalau tidak ya tidak apa-apa! Asalkan dia memiliki tampang yang menawan, pintar, dan mampu memuaskan!!
###

MAYAR, itu namaku. Nama yang hanya terdiri lima huruf berawalan ‘M’ dan berakhiran ‘R’. Tidak tau, kenapa Bapak dulu memilih nama itu sebagai pengenal identitasku. Kalau dilihat dari latar belakang keluarga Bapak, ia bersuku Jawa tulen. Hingga berarat-arat sil-silahnya. Sampai-sampai jika lebaran tiba, tanganku capek sendiri mengulurkan maaf untuk bersilaturahmi antar keluarga. Kalau keluarga Ibu, jangan ditanya karena aku lupa! Sengaja aku melupakannya. Aku sejak kecil sudah ditinggal dari gendongannya. Tak pernah aku berada dalam buaian dan tetekkannya. Menyebabkan aku, tidak pernah mengenal sosok prempuan yang bernama Ibu!
Aku dibesarkan oleh keringat Bapak. Ia selalu sayang, memanjakan, dan meluangkan waktu istirahatnya dari keletihan sehari penuh bekerja hanya untuk bersamaku. Kami hanya berdua, tapi kami bisa dibilang keluarga sejahtera penuh bahagia. Walaupun terkadang kesulitan dan ketakadaan menghimpit kami. Kesulitan untuk makan, biaya listrik, pajak ataupun biaya sekolah. Hingga membuatku menangis, meneteskan air mata kesedihan jika aku terlambat membayar biaya SPP. Karena ketidakberdayaanku itu, aku selalu dibikin malu oleh teman-teman. Tapi Bapak selalu bilang, jangan sedih. Tuhan Maha adil. Pasti nanti ada rejeki buat bayar SPP ku. Berdoa saja, dan selalu minta kemulyaan kepada-Nya.
Keadaanku seperti itu, membuatku berpikir kali lipat agar aku bisa membantu beban yang dipikul Bapak. Kasihan, terlalu berat jika ia pikul sendiri. Hanya mengharapkan rejeki dari uluran penumpang Lin yang ia operasikan keliling kampung di Kabupaten kecil ini. Mangkanya aku diam-diam memiliki inisiatif untuk berjualan pulsa keliling. Alhamdulilah, niatanku ini dikabulakan. Aku sekarang bisa berjualan pulsa ke teman-teman di sekolah ataupun para tetangga di rumah. Pertama kali Bapak tau akan tindakan nekatku ini, Bapak marah besar. Bapak tidak mau nantinya aku keletihan, dan malas belajar yang akhinya mengganggu prestasiku di sekolah. Tapi saat itu pula, aku bilang ke Bapak untuk mengizinkan dan mencoba dulu niattan ini dalam waktu satu bulan. Jika nantinya apa yang aku pilih ini, benar-benar menggangu prestasiku, aku akan berhenti saat itu pula. Dan menyudahi hingga aku berpikir hanya untuk belajar saja dan bukan mencari uang.
Wajar saja kalau Bapak bingung begitu terhadap prestasiku. Soalnya sejak aku duduk di bangku Sekolah Dasar, hingga bangku SMP aku selalu meraih prestasi yang gemilang. Baik di sekolah ataupun saat ikut lomba adu kepintaran diajang tingkat Kecamatan bahkan Kabupaten. Walhasil, aku selalu membawa nama baik almamater yang kusandang. Hingga lulus SMP aku diterima di SMA terbaik dan berkualitas yang ada di Kabupaten. Saat itu aku melihat Bapak sangat begitu bahagia. Bahagia akan rasa bangga terhadap prestasi yang diraih anaknya.
Tapi lagi-lagi Tuhan meridhoiku, terbukti dari hasil rapotku diakhir semester kenaikan kelas. Aku meraih juara paralel di sekolah. IPA jurusan yang seharusnya aku tempuh! Tapi hatiku mengelak, dan aku menuruti kemauannya untuk memilih ilmu social sesuai pilihan hati nurani.
Di SMA Negeri ini-pun aku masih menjalani profesi sebagai penjual pulsa keliling. Hingga waktu berjalan terarah, cepat, dan tak terasa tiga tahun sudah, selesai masa pendidikanku. Pada awal bulan Juni, aku dinyatakan lulus dari sekolah. Lagi-lagi aku meraih prestasi yang membanggakan. Atas prestasi yang kuraih, pihak sekolah memberikan hadiah kepadaku. Berupa pendaftaran masuk ke salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Kota provensi. Tidak hanya sebatas itu, mereka juga menanggung biaya pendidikan selama empat semester.
###

Tidak selamanya kapas akan abadi mempertahankan warna putih, kelembutan dan kemulusan. Seterjal apapun batu karang yang terhempas muncratan air, ia akan rapuh juga jika kekokohan tak lagi menampiknya. Akan goyah, terpecah belah, menjadi abu, terbang, terhempas angin, berserakan di tanah. Hemm, seperti itulah ibarat perjalanan kehidupanku.
Seiring usiaku bertambah, seiring pula masa studiku di bangku perkuliahan. Tak terasa empat semester selesai sudah kujalani. Saat ini aku berstatus mahasiswa semester enam. Masalah prestasiku sejak duduk di bangku kuliah, biasa-biasa saja! Tidak menonjol seperti di bangku-bangku pendidikanku dulu. Mungkin karena factor persaingan, yang menyebabkan aku kalah dan minder dengan sendirinya. Hingga keadaan memperparahku!
Tapi ada kemajuan pada diriku. Aku sekarang tau sesuatu?! Suatu perihal, yang menyebabkan rasa menjadi cahaya hati. Yaa, tepatnya aku tau ‘cinta’. Kalau secara harfiah aku memang tidak paham dan tak tau artinya! Tapi kalau ditinjau dan ditelaah dari perasaan, hemm…. Jangan ditanya? Hatiku sekarang lagi terpaut padanya, hingga buih-buih asmara merasuk dalam jiwa. Intinya aku tau ada rasa keistimewaan dengan lawan jenis. Alias aku tau dan sedang jatuh ‘cinta’…. (@: gombal mukiyo)
Sedikit cerita. Pandangan pertama; saat itu mataku terpengarah, memandang dengan tatapan ‘wahh’…. merasuk ke dalam, lewat celah-celah rongga, dan jatuh tepat pada hati. Hemm, sungguh menawan senyuman cowok itu?! Siapa gerangan? Body atletis, tinggi, berambut cepak, bibir merah, dan kelihatannya ia anak konglomerat. Terbukti dari segi pakaian, gaya, dan terlihat tingkahnya dengan segerombolan genknya.
###

Hari-hariku kulalui di kehidupan anak kos, sekedar biasa-biasa saja, dan tak ada yang istimewa! Pagi kuliah, tidur-tiduran, ngobrol sama teman, ngalor-ngidul dengan topic bahasan tetap-tetap saja, tak ada rasa kejenuhan: C-O-W-O-K?! Mulai yang berinisial ‘A’ hingga ‘Z’. Pasti dibahas secara tuntas, hingga kegosip-gosipnya! Uptodate lagi. Biasalah….
Kalau di kampus, aku terkenal anaknya pendiam, sederhana, dan jarang bergaul dengan teman-teman. Mungkin di kampus hanya satu, dua, tiga, yang aku kenal. Yaa maklumlah, aku sedikit kuper dengan model pergaulan teman-teman di Kampus Impian. Tapi aku punya satu kelebihan, banyak yang bilang kalau aku ini cantik, anggun, dan memiliki mata teduh. Terbukti, banyak cowok sejak duduk di bangku semester pertama mendekatiku dan terus terang di depan mataku bilang kalau dia mau menjadikan aku sebagai pacarnya. Tapi tiap ada tawaran silih berganti dengan sendirinya, jawabanku hanya satu! Selalu aku tolak mentah-mentah! Wajar saja, mereka belum masuk kriteria penilaianku. Tapi Cuma satu orang, yang mampu membuat hatiku luluh, lumpuh, tak berdaya karna rasa. Ya, cowok yang bernama Alex, anak sejurusan dan seangkatan denganku. Hingga aku jadian dengannya, berpacaran. Pergi ke mana-mana selalu bersama, bahkan ia membelikan aku hand phone biar komunikasi kami bisa terjalin di tiap detik, menitnya selagi kami rindu. Tapi sayangnya, aku belum cukup berpengetahuan dengan dunia ‘diam-diam menghanyutkan ini’! Aku rela menyerahkan, apa yang seharusnya tidak aku serahkan kepada orang yang belum tentu jelas menjadi lindunganku di masa depan nanti. Aku menyesal dengan sendirinya, ketika pertama kali kejadian itu menimpa jiwa dan ragaku. Tapi aku tak mau kalah dengan kejadian apa yang menimpaku. Tak membuatku jera, bahkan aku menikmatinya sebagai keterlanjuran yang membuatku jadi begini. Dan tiap melakukannya aku tidak berlandaskan atas dasar nafsu, jika berkali-kali Alex mengajakku melakukan perihal yang biadab itu!
Ahhh, suatu kali aku merasakan kelelahan jalan hidup yang kulalui. Tapi kelelahanku ini, tidak aku cerikatan kepada Bapak. Biarkan Bapak menganggap, bahwa aku masih menjadi anak yang patuh dan berakhlak baik seperti dulu. Biarkan hanya diri ini yang merasakan kegetiran dan kepahitan luka lara. Tak tau hingga kapan takdir pilu ini berakhir melumatku yang tiada henti-hentinya. Hingga jiwa dan raga ini aku serahkan, masuk ke jurang nafsu lelaki hidung belang yang kenal dengan sosokku.
Aku memiliki gelar ganda. Di satu sisi hanya orang-orang tertentu yang tau, dan di lain sisi hanya orang-orang tertentu pula yang tau! Biarkan. Biarkan aku menari-nari bersama luka lara yang bersemayam dalam raga. Hingga aku setia menanti sampai titik kejenuhan dan ketobatan! Tapi walaupun begitu, aku tetap punya satu impian dan doa jika usia senja telah menyapa dan menghinggapiku!! Bahwa aku ingin menjadi perempuan yang berguna, dan penuh pengabdian kepada Yang Maha Kuasa.
###



Ending; 09.00. 20/10/2010
*Cerita ini terinspirasi dari memoar seorang kawan yang tak dikenal.

ANALISIS BUKU AJAR SMA/ MA KELAS X SEMESTER 1


ANALISIS BUKU AJAR SMA/ MA KELAS X SEMESTER 1

Oleh Kelompok :

1.       MOH. BADRUS SOLICHIN                      (080210402002)
2.       NUNGKI ARIMBI                                      (080210402015)
3.       NURVINA MAWADAH                                           (080210402016)
4.       YUAIDA DWI FATMAWATI                   (080210402017)
5.       ACHMAD WAHYUDI                                                (080210402023)
6.       NUNUNG WAHYU HIDAYAT                                (080210402037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
ANALISIS BUKU AJAR SMA/ MA KELAS X SEMESTER 1


1.      Identitas Buku
Berikut ini adalah gambaran singkat mengenai identitas buku yang kami analisis:
1.   Judul Buku             : Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia (untuk Kelas X SMA/MA)
2.   Pengarang               : Adi Abdul Somad, dkk.
3.   Penerbit                  : Press Media Utama
4.   Tahun Terbit          : 25 Februari 2008
5.   Kota Terbit                : Surabaya

2. Daftar Isi
A. Pelajaran 1
Tema : Kreativitas
a.       Menceritakan pengalaman
b.      Menulis paragraf naratif
c.       Membacakan puisi
d.      Soal pemahaman pelajaran 1
B. Pelajaran 2
Tema : Lingkungan
a.       Memperkenalkan diri dalam forum resmi
b.      Menemukan ide pokok dengan membaca cepat
c.       Menulis puisi
d.      Soal pemahaman pelajaran 2
C. Pelajaran 3
Tema : Kesehatan
a.       Mendiskusikan masalah
b.      Menulis paragraf ekspositif
c.       Mengidentifikasi unsur sastra
d.      Soal pemahaman pelajaran 3

D. Pelajaran 4
Tema : Kegiatan
a.       Mengemukakan hal menarik dalam cerpen
b.      Menganalisis unsure intrinsik cerpen
c.       Menanggapi isi berita
d.      Soal pemahaman pelajaran 5
E. Pelajaaran 5
Tema : Kehidupan Sosial
a.       Menentukan nilai – nilai cerpen
b.      Mengidentifikasi puisi
c.       Membaca ekstensif
d.      Soal pemahaman pelajaran 5
F. Pelajaran 6
Tema : Alam Sekitar
a.       Mengungkapkan isi puisi
b.      Menulis puisi lama
c.       Menulis paragraf deskriptif
d.      Soal pemahaman pelajaran 6

3. Indikator  
Ø  Pelajaran 1
Menceritakan Pengalaman
·         Siswa mampu menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi dengan pilihan kata dan ekspresi yang sesuai
·         Siswa mampu mengajukan pertanyaan tantang pengalaman yang diceritakan
Menulis paragraph naratif
·         Siswa mampu menunjukkan karakteristik paragraf naratif.
·         Siswa mampu mengidentifikasi  struktur paragraph naratif
·         Siswa mampu mengembangkan kerangka dari sebuah topic menjadi paragraph naratif
·         Siswa mampu menulis pargraf naratif dengan mengurutkan waktu dan peristiwa sesuai kerangka
·         Siswa mampu menyunting paragraph narasi yang ditulis teman
Membaca puisi
·         Siswa mampu mengungkapkan isi puisi yang disampaiakan secara langsung ataupun melalui rekaman
·         Siswa mampu menbacakan puisi dengan lafal, nada, dan intonasi yang benar
Ø  Pelajaran 2
Memperkernalkan diri dalam forum resmi
·         Siswa mampu mengucapan kalimat perkenalan
·         Siswa mampu mengucapakan kalimat perkenaln dengan lancer dengan intonasi yang tidak monoton
·         Siswa mampu menempatkan jedah yang tepat dalam mengucapkan kalimat
·         Siswa mampu mencatat kekurangan yang terdapat padapemgucapan kalimat perkenalan oleh teman
·         Siswa mampu memperbaiki kalimat yang kurang tepat
Menemukan ide pokok dengan membaca cepat
·         Siswa mampu membaca cepat dengan kecepatan 250 kata/menit
·         Siswa mampu menemukan ide pokok paragraph dalam teks
·         Siswa mampu menjawab peertanyaan tentang isi teks dengan kalimat yang jelas yang mudah dipahami
·         Siswa mampu membuat ringkasan isi teks dalam beberapa kalimat yang runtut
Menulis Puisi
·         Siswa mampu menentukan tema puisi
·         Siswa mampu mengembangkan ide dalam bentuk puisi dengan memperhatikan pilihan kata dan majas yang sesuai
·         Siswa mampu memahami dan menanggapi isi pokok bahasan diskusi
·         Siswa mampu menanggapi masalah yang muncul dalam diskusi
Ø  Pelajaran 3
Mendiskusikan Masalah
·         Siswa mampu memahami dan menanggapi isi pokok bahasan
·         Siswa dapat menyampaikan pendapatnya secara lisan maupun tulisan
·         Siswa mampu memberikan saran dan pemecahan yang muncul dalam diskusi
Menuliskan Paragraf Ekspositif
·         siswa mampu membedakan macam-macam paragraph
·         siswa mampu mendiskripsikan pengertian paragraph deskriptif
·         siswa mampu menggunakan kata penghubung dan kata berimbuhan
·         siswa mampu menulis paragraph ekspositif dengan benar

Mengidentifikasi Unsur Sastra
·         Siswa mampu mengidentifikasi unsure instrinsik dan ekstrinsik sastra
·         siswa mampu menjelaskan unsure instrinsik dan ekstrinsik sastra
Ø  Pelajaran 4
Mengemukakan hal menarik dalam cerpen
·         siswa mampu menceritakn isi cerpen
·         siswa mampu mengemukakan hal-hal yang menarik dalam cerpen
·         siswa mampu mendiskusikan nilai-nilai ynag terkandung dalam cerpen
Menganalisis unsure instrinsik cerpen
·         siswa mampu menjelaskan macam-macam unsure intrinsik
·         siswa mampu menjelaskan isi cerpen
·         siswa mampu menganalisis unsur intrinsik sesuai dengan cerpen
Menanggapi Siaran Berita
·         Siswa mampu mengamati isi berita dengan baik dan benar
·         Siswa mampu mengungkapkan anggapan baik secara lisan maupun tulisan
Ø  Pelajaran 5
            Menentukan nilai-nilai cerpen
·         Siswa mampu memahami nilai instrinsik dan ekstrinsik yang ada dalam cerpen
·         Siswa mampu menjelaskan nilai-nilai dalam cerpen
Mengidentifikasi Puisi
·         siswa mampu memahami makna dan karakteristk puisi
·         siswa mampu menganalisis isi puisi dengan baik dan benar
Membaca Ekstensif
·         siswa mampu menjelaskan pengertian membaca ekstensif
·         siswa mampu membaca wacana dengan tehnik membaca ekstensif
·         siswa mampu mengemukakan isi yang ada dalam wacana yang telah di baca
Ø  Pelajaran 6
Mengungkapkan isi puisi
·         Siswa mampu menjelaskan makna dari isi puisi
·         Siswa mampu mengekpresikan isi puisi baik melalui tulisan maupun lisan
Menulis puisi lama
·         Siswa mampu menjelaskan unsure intrinsic dan ekstrinsik yang ada dalam puisi lama
·         Siswa mampu menuliskan puisi lama dengan tema yang telah ditentukan
Menulis Paragraf Deskriptif
·         Siswa mampu menjelaskan paragraf deskriptif
·         Siswa mampu memahami teknik-teknik penulisan paragraf deskriptif
·         Siswa mampu menuliskan karangan dalam bentuk paragraf deskriptif
 4. Sistematika Isi dan Peta Konsep
Pada setiap awal kompetensi, pembaca akan disuguhi dengan peta konsep ilustrasi mengenai topik bahan ajar yang akan dibahas . Berkaitan dengan sistematika isi dan peta konsep, tiap kompetensi terdiri atas judul bab, ilustrasi, peta konsep, penjelasan materi, kolom-kolom tugas, rangkuman, dan kata motivasi. Peta konsep yang tersaji dalam BSE ini ditulis secara naratif yaitu mengenai topik kompetensi secara keseluruhan.
Di dalam penulisan makalah ini pembaca khususnya peserta didik juga dibantu dengan adanya penjelasan materi yang diformat seperti tabel sehingga siswa dapat lebih mudah memahami. Tersedia pula lajur khusus di sebelah iri atau kanan berupa kolom khusus intruksi tugas individu atau kelompok. Sehingga, intruksi tugas lebih terkesan rapih dan tidak tercecer.
 5. Aspek Kebahasaan dan Keterampilan Berbahasa
Bahasa yang digunakan oleh penulis BSE di tiap kompetensi atau tiap babnya, sudah cukup baik dengan adanya kalimat-kalimat yang mudah dibaca oleh siswa. Kalimatnya singkat-singkat. Dan penulis pun lebih “cair” dalam memperlakukan siswa. Hal ini dapat dilihat di peta konsep yang menggunakan kata sapaan “Kalian” dan bukan “Anda”. Dengan diksi seperti itu, sebetulnya sangat berpengaruh bagi siswa, misalnya siswa merasa menjadi lebih dilibatkan dalam buku tersebut. Dan, seolah tidak ada batas antara penulis buku dengan siswa.
Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, ada empat aspek atau komponen yang tidak pernah hilang karena merupakan komponen pokok di dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu mendengarkan/menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan kurikulum sekarang dirancang untuk memaksimalkan keempat aspek tersebut agar dapat berkembang di setiap individu siswa.
Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut terdapat pada ditiap bab atau kompetensi yang ada dalam buku ajar ini. Hal tersebut dapat dilihat dalam sub-sub materi. Misalnya; menyimak isi berita, menulis paragraph naratif, membacakan puisi dan menceritakan pengalaman. Dalam buku ajar ini, ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang dominan muncul yaitu berbicara dan menulis. Berbicara yaitu pada saat berkomentar dalam diskusi, menanggapi masalah, dan juga menanggapi siaran berita. Sedangkan keterampilan  menulis yaitu pada saat menuliskan paragraph ekspositif, paragraph deskriptif, dan juga menuliskan puisi.
6. Hasil Evaluasi dari Masing-masing Kompetensi yang ada dalam Buku Ajar
A. Pelajaran 1
Kesesuaian antara tema dan kompetensi dasar yang terdapat dalam pelajaran 1, antara satu dengan yang lainnya memiliki keterikatan. Tema kreativitas yang dipakai sesuai dengan kompetensi yang menceritakan pengalaman siswa, menulis paragraph naratif, dan membaca puisi. Materi yang disajikan dalam buku ajar tersebut yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi yang harus dicapai oleh siswa sudah sesuai. Materi-materi yang berkaitan dengan aspek kebahasaan dimasukan dalam info bahasa seperti bentuk dasar kata ulang. Rangkuman setiap kompetensi diberikan pada akhir bab.

Evaluasi:
Dari segi materi yang digunakan dalam bahan ajar dalam pelajaran 1 ini sudah dapat menarik minat siswa untuk menceritakan pengalaman hidupnya. Sehingga memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam mengolah atau memilih kata dalam bercerita atau unjuk kerja mengenai pengalaman pribadi. Dari sinilah menimbulkan rasa percaya diri siswa sangat bermanfaat bagi kecakapan siswa. Pemanfaatan ilustrasi atau gambar dalam bacaan akan lebih menarik minat siswa untuk membaca. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami baik dari segi bahasa maupun sistematiknya akan dicapai. Umpan balik yang berupa pertanyaan dibutuhkan untuk menambah pemahaman siswa terhadap bahan ajar.

B. Pelajaran 2
Pada pelajaran 2 memiliki konsep yang jelas. Di awal pembahasan bahan ajar terdapat peta konsep yang memberikan kemudahan bagi pengajar ataupun pembelajar di dalam mempelajari bahan ajar yang yang bertema lingkungan. Sehingga siswa secara tidak sadar termotivasi setelah siswa selesai mempelajari atau membaca bahan bacaan yang ada di dalam kompetensi memperkenalkan dirindalaam forum resmi, menemukan ide pokok dengan membaca cepat dan menulis puisi. Di dalam setiap kompetensi juga dilengkapi ilustrasi atau gambar yang mendukung bacaan. Hal ini memudahkan si pembaca untuk memahami dan menyimpulkan materi yang dimaksud. Aspek kebahasaan yang terdapat dalam info bahasa mengenai macam-macam kalimat majemuk, jenis-jenis puisi, jenis-jenis majas. Selain itu juga ada info sastra yang memuat tentang aspek sastra yaitu mengenai pengenalan tentang angkatan sastra ‘60-’70-an.  

Evaluasi:
            Pembelajaran dalam pelajaran 2 yang mengupas tema lingkungan memiliki tiga kompetensi dasar yaitu memperkenalkan diri dalam forum resmi, menemukan ide pokok dengan membaca cepat dan kompetensi menulis isi. Analisis pertama yaitu keterkaitan tema lingkungan dengan kompetensi memperkenalkan diri dalam forum resmi tidak memiliki kesesuaiaan konteks. Karena kompetensi memperkenalkan diri ini dilakukan dalam forum resmi, sedangkan tema lingkungan biasanya diartikan dalam konteks forum non resmi. Sedangkan analisis kedua yaitu keterkaitan tema lingkungan dengan kompetensi menemukan ide pokok dengan membaca cepat, jika dikaitkan dengan tema lingkungan memiliki kesinambungan yang mendasar. Soalnya bahan bacaan yang dipilih dalam proses membaca biasanya bebas alias tidak terikat dengan bacaan berkarakter ilmiah ataupun non ilmiah. Analisis ketiga, tentang kompetensi menulis puisi jika dikaitkan dengan tema lingkungan memiliki korelasi yang tepat. Karena proses dalam penulisan puisi tema yang ingin diambil bisa memanfaatkan realita yang terjadi pada lingkungan sekitar.


C. Pelajaran 3
Pelajaran 3 yaitu kesehatan, kompetensi 1. Dan kompetensi 2 mempunyai hubungan dengan tema. Berbagai macam infornmasi mengenai kesehatanmempunyai pokok-pokok permasalahan yang dapat didiskusikan oleh siswa. Diskusi merupakan yang merangsang daya kritis berupa tanggapan, baik secara lisan maupun tertulis. Salah satu  bentuk adalah paragraph ekspositif. Kompetensi 3 tidak mempunyai hubungan dengan tema, sebab yang terdapat dalam kompetensi 3 berkaitan dengan unsur – unsur sastra, dan jika dikaitkan dengan kesehatan tidak relevan. Materi–materi tentang kebahasaan terdapat dalam info bahasa tentang kata penghubung dan kata berimbuhan.



Evaluasi:
Terdapat materi yang menjelaskan permasalahan kesehatan yang ada dan disajikan artikel-artikel yang memuat berbagai masalah kesehatan yang dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa. Adanya ilustrasi yang terdapat dalam materi dan disertakannya peta konsep yang memudahkan siswa dalam mempelajari materi-materi yang diajarkan. Tapi sayangnya dalam latihan soal, kompetensi sastra tidak dijadikan bahan evaluasi pada soal-soal lembar kerja.
Evaluasi atau tes yang digunakan tidak terarah karena dalam satu bahasan uji materi terdapat tugas individu dan juga kelompok, itu tidak efektif dapat membuat siswa ataupun guru bingung.

D. Pelajaran 4
Pada pelajaran 4 yang bertema kegiatan sesuai dengan apa yang terdapat dalam bahasan buku ajar tersebut. Karena siswa disuruh melakukan kegiatan mengemukakan hasil analisis dari hasil pengamatan cerpen yang ada dalam bahan bacaan. Kompetensi  yang harus di capai  dalam mengemukakan hal menarik yang dalam cerpen, menganalisis unsur intrinsik cerpen, menanggapi siaran berita. Materi – materi tentang aspek kebahasaan yaitu kaidah bahasa yang berkenaan dengan penghematan kata (zero).  

Evaluasi:
Tema kegitan pelajaran 4 ini dinilai dari segi konsep sangatlah lengkap. Mulai dari isinya sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan dan urutan bahan ajarnya sangat jelas dan runtut. Sehingga informasi yang dibutuhkan pembaca tersedia sudah jelas. Secara tidak sadar minat motivasi siswa tumbuh setelah mempelajari bahan ajar yang ada dalam setiap kompetensinya. Latihan-latihan soalpun sudah tersedia yang bertujuan untuk uji kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Dan setiap pembahasan bahan bacaan juga dilengkapi ilustrasi yang sangat mendukung. Tetapi sayangnya didalam tema kegiatan ini tidak dilengkapi indikator.

E. Pelajaran 5
Dalam pelajaran 5 kompetensinya berhubungan dengan tema. Dalam kompetensi 1, siswa dapat mengasah daya apresiasi dan mengaitkan isi cerpen dengan kehidupan nyata yang terkandung di dalamnya. Dalam kompetensi 2, siswa dapat memahami puisi dan meningkatnya serta siswa dapat lebih memahami unsure-unsur suatu dalam puisi dan strukturnya. Sedangkan dalam kompetensi 3 siswa berlatih membaca ekstensif sebuah teks tanpa pengulangan atau mengingat kembali isi bacaan. Dalam pelajaran ini tidak terdapat aspek bahasa.

Evaluasi:
Menentukan nilai-nilai cerpen
Materi kurang sesuai dengan kompetensi, karena materi hanya menjelaskan nilai moral saja. Padahal kompetensi nya adalah menentukan nilai-nilai cerpen dan bukan menentukan nilai-nilai moral. Untuk ilustrasi dan juga contoh-contoh cerpen yang ada dapat menarik minat dan menumbuhkan motifasi siswa dalam mempelajari nilai-nilai cerpen. Uji materi pada siswa no 3 kurang sesuai dengan materi, karena siswa disuruh untuk memberikan tanggapan terhadap penokohan dalam cerpen yang ditentukan. Aspek kebahasaan tidak di bahas dalam bab ini karena hanya berorientasi pada praktek membaca ekstensif dalam memahami isi yang ada dalam karya sastra.

Identifikasi puisi
Materi yang disajikan sudah berlandaskan atau sesuai dengan kompetensi. Adanya ilustrasi berupa gambar penyair menyebabkan siswa dapat membayangkan bagaimana penyair tersebut membuat puisi. Tetapi dalam materi contoh puisi tidak disertakan, hanya memuat satu bait puisi yang menjelaskan makna kata berimbuhan saja. Uji materi yang diberikan sesuai dengan materi, hanya saja no 1  dan no 4 tidak jelas dan tidak berhubungan dengan soal no 2 dan soal no 3.
Membaca Intinsif
            Materi yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang diinginkan, ilustrasi dan contoh bacaan sesuai dengan kompetensi yang dapat merangsang minat dan juga menumbuhkan maotifasi dalam belajar. Apalagi contoh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.



F. Pelajaran 6
Dalam pelajaran 6 yaitu alam sekitar, pada kompetensi 1 yaitu mengungkapkan isi puisi sudah sesuai dengan tema ataupun pengertian puisi. Karena dalam pelajaran siswa menganalisis puisi dan mengidentifikasikan puisi. Kemudian siswa mengungkapkan isi puisi dengan penghayatan dan pemahaman masing-masing sesuai dengan kompetensi 2 yaitu menulis puisi lama. Sudah sesuai tema dan pengertiannya. Karena sudah mencakup semua pengertian puisi lama. Siswa juga disuruh menulis puisi. Dan kompetensi 3 menulis paragraf deskriptif, sudah sesuai. Yakni siswa disuruh membuat kerangan deskriptif tentang tempat yang menarik.

Evaluasi:
Mengungkapkan isi puisi       
Materi yang yang diberikan sesuai dengan kometensi yang diharapakan, materi ini menjelaskan unsur dasar dalam menganalisis puisi disertai dengan contoh analisis makna puisi. Adanya contoh dalam materi membuat siswa termotivasi dan menarik minat siswa dalam mempelajari apresiasi sastra. Uji materi atau latihan soal yang ada dapat menunjang kreativitas individu dan menghargai perbedaan–perbedaan individu dalam belajar.
 
Menulis puisi lama
Materi yang diberikan sesuai dengan komptensi yang diharapkan. Materi ini menjelaskan berbagai bentuk karya puisi lama dan juga contoh-contoh puisi lama agar siswa dapat membuat puisi lama. Siswa diberikan pemahaman motifasi dan minat belajar menulis puisis lama.
Bahasa dan sistematika penjelasan materi mudah dipahamai oleh siswa, sehingga siswa mudah mengerti dengan materi yang diberikan. Uji materi atau latihan soal diberikan secara kelompok, tidak sesuai dengan kompetensi. Seharusnya setiap individu bisa menulis puisi lama agar mengetahui kompetensi setiap siswa. Setelah siswa ditugasakan menulis puisi lama, barulah siswa diberikan tugas kelompok.

Menulis Paragraf Deskripsi
Materi yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Materi menjelaskan cara penulisan paragraf deskriptif disertai contoh-contoh paragraf deskriptif dan juga ilustri dapat membuat siswa termotivasi dan menumbuhkan minat siswa dalam mempelajari paragaraf deskripsi.
Bahasa dan sistematika penjelasan materi mudah dipahami oleh siswa, sehingga mudah dimengerti dengan materi yang diberikan. Uji materi atau latihan soal yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, soal-soal yang diberikan dapat mengasah kemampuan setiap individu.